Artikel dengan Tag Investasi Halaman 1 dari 3
Instrumen Investasi 2022 dan 2023: Emas Paling Diminati
18 Jan 2023 Survei mengenai investasi di indonesia, emas paling diminati dan diprediksi akan menjadi primadona tahun 2023Investasi Terbaik Selain Emas - Investasi Urun Dana Digital Syariah Dengan Shafiq
22 Jun 2022 Penjelasan singkat mengenai investasi urun dana digital ShafiqKeuntungan Investasi Emas
30 Apr 2020 Investasi emas masih menjanjikan hingga saat ini. Berikut beberapa keuntungan berinvestasi emas.Tips Investasi Emas Bagi Pemula
19 Jan 2020 Investasi emas masih menjadi pilihan investasi favorit yang menguntungkan. Simak tips investasi emas bagi pemula di sini.Skandal Asuransi Jiwasraya
29 Dec 2019 Penjelasan sekilas tantang kasus asuransi Jiwasraya dari berbagai sumberAntara Investasi Emas Antam dan Saham Antam, Pilih Mana?
21 Nov 2019 Perbandingan investasi emas batangan antam dan Saham AntamCara Memulai Investasi Emas Agar Tidak Rugi
02 Oct 2019 Emas masih dianggap investasi paling aman dan menguntungkan. Simak cara memulai investasi emas agar tidak rugi di sini.8 Keuntungan Investasi Emas
04 Aug 2019 Daftar keuntungan investasi emas secara fisik, namun tidak berlaku untuk emas online / non-fisik3 Alasan Kenapa Investasi Emas Antam Tidak Lagi Menguntungkan
15 Jun 2019 Salah satu penyebab utama investasi emas Antam tidak lagi menguntungkan adalah pajak5 Kesalahan Umum Saat Melakukan Investasi Emas
09 Mar 2016 Kesalahan - kesalahan ini biasanya dilakukan oleh orang yang membeli emas sebagai bentuk investasi. Apa saja ya?10 Cara Menjadi Kaya Dari Warren Buffett
05 Apr 2015 Warren Buffett adalah seorang yang dermawan dan sedehana walaupun merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan sekitar 620 triliun Rupiah.Warren Buffet berbagi ilmu untuk mendapatkan kekayaannya yang mungkin bisa Anda coba di Situsnya. Berikut ini adalah versi terjemahan cara - cara Warren Buffet mengumpulkan kekayaannya seperti diambil dari yukbisnis:
1. Investasikan Keuntungan Anda
Jika bisnis atau investasi Anda sedang untung atau baru saja gajian, jangan terburu-buru untuk membelanjakannya. Investasikanlah kembali keuntungan tersebut.
Warren mempelajari ilmu ini saat SMA. Ia pernah membeli mesin pembuat pin dimana keuntungan dari pembuatan pin tersebut ia gunakan untuk membeli mesin pembuat pin lain hingga pada akhirnya ia memiliki 8 mesin pembuat pin.
2. Jangan Takut Menjadi Berbeda
Jangan mengambil keputusan berdasarkan apa yang orang lain katakan.
Ia terkenal sering berinvestasi pada bisnis yang sedang lesu dimana semua orang banyak yang beranggapan investasi tersebut akan gagal. Meski begitu, Warren Buffet tetap melakukan investasi sendiri dengan riset yang dilakukannya sendiri. Hasilnya, keputusan Warren Buffet biasanya tepat.
Ia sering berpesan kepada orang lain bahwa dalam mengambil keputusan selalu mengukurnya dengan menggunakan ketetapan yang kita tentukan sendiri didalam hati kita dan bukan berdasarkan penilaian orang lain.
3. Jangan Jadi "Penghisap Jempol."
Riset dan kumpulkan sendiri seluruh informasi yang harus Anda tahu sebelum Anda mengambil keputusan atau berinvestasi.
Warren Buffet seringkali mempelajari sendiri semua hal sebelum Ia berinvestasi ke sebuah bisnis atau membuat portofolio baru. Ia hanya meminta bantuan dari teman dan relasinya untuk mengingatkannya mengenai tenggat waktu. Ia selalu menggunakan waktunya untuk membaca dan mempelajari situasi.
Ia selalu bertindak cepat tanpa membuang-buang waktu. Ia terkenal dengan kemampuannya untuk mengambil sikap dan keputusan dengan sangat cepat.
Ia mengatakan orang-orang yang hanya duduk dan berfikir membuang waktu dan tidak bertindak sebagai para "penghisap jempol."
4. Selalu Membuat Kesepakatan Jelas Sebelum Memulai.
Sebelum Anda mulai berinvetasi atau bekerjasama dalam bentuk apapun, Anda harus memiliki perjanjian yang jelas akan bentuk kerjasama Anda kedepannya seperti apa.
Itu artinya apa yang Anda tawarkan atau kerjakan dan apa yang akan Anda dapatkan semua harus sudah tertulis dengan jelas sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman. Termasuk saat akan bekerjasama dengan teman, saudara dan kerabat.
Warren Buffet selalu membuat perjanjian sedetail mungkin bahkan sebelum memulai apa-apa.
5. Awasi Pengeluaran Kecil.
Warren Buffett selalu memilih manager yang suka detail terhadap angka - angka untuk menjalankan seluruh bisnisnya. Ia sering berinvestasi kepada sebuah perusahaan karena perusahaan tersebut memiliki perhitungan yang mendetail mengenai keuangan dalam perusahaannya. Contoh detailnya adalah pengeluaran kertas tissue toilet.
6. Batasi Pinjaman Dan Hutang.
Warren Buffett selalu berpesan: "hidup dalam hutang kartu kredit tidak akan membuatmu kaya." Warren Buffett terkenal hampir tidak pernah meminjam, bahkan untuk investasi dan membeli rumah atau tanah.
Ia selalu mengingatkan untuk menabung yang nantinya Anda dapat berinvestasi dari tabungan tersebut.
7. Tekunlah.
Ketekunan akan selalu menemukan jalan untuk mengalahkan kompetitor bisnis walaupun kompetitor tersebut lebih besar. Warren pernah membeli sebuah perusahaan hanya karena ia melihat pemiliknya yang sangat tekun.
8. Mengetahui Kapan Harus Berhenti.
Saat kecil Warren pernah bertaruh dalam sebuah balapan dan kalah. Lalu ia bertaruh lagi untuk mengembalikan uangnya dan kalah lagi. Sejak saat itu ia tidak mengulangi kesalahannya dan tidak membiarkan rasa penasaran membodohinya lagi.
9. Mampu Menilai Resiko.
Anda harus bisa menilai segala kemungkinan sebelum mengambil keputusan. Warren sering kali bertanya kepada dirinya sendiri : "..setelah ini apa?" Sebelum mengambil sebuah keputusan yang beresiko. Menurutnya hal itu membantunya mengambil keputusan yang lebih cerdas.
10. Mengetahui Apa Arti Sukses Sebenarnya.
Saat seusianya, Warren Buffett mengukur sukses hidupnya dari banyaknya orang yang ingin dan benar-benar mencintainya.
Ia tidak terlalu suka menyimpan uang banyak, itulah kenapa ia sempat menyumbangkan separuh kekayaannya. Ia hanya suka proses saat mencari uang.
Arisan Emas Pegadaian
19 Jan 2015 PT Pegadaian (Persero) memiliki program yang baru diluncurkan pada November 2014 lalu yang bernama arisan emas yang mempermudah bagi kita untuk investasi emas.Pegadaian mengklaim bahwa arisan emas yang dilakukannya memiliki uang muka yang ringan dan keamanan yang baik.
Untuk arisan emas Pegadaian, diperlukan uang muka minimal yang harus disetor masing-masing anggota kelompok arisan sebesar 10 persen dan 15 persen dari berat emas yang dipilih untuk arisan investasi emas.
Penyerahan atau pengambilan emas logam mulia untuk uang muka 10 persen baru bisa dimulai setelah dimulainya angsuran ke-2. Sedangkan untuk uang muka 15 persen, dapat diambil setelah angsuran pertama.
Menurut Pegadaian, transaksi serah terima emas logam mulia terjadi di akhir menunggu pelunasan uang muka. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan kedua belah pihak.
Pegadaian juga menyiapkan penanggungjawab dalam setiap kelompok arisan emas dimana tugasnya adalah mengumpulkan uang di masing - masing kelompok arisan investasi emas.
Berdasarkan Liputan6, PT Pegadaian (Persero) menegaskan bawah program arisan emas telah mengantongi izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pegadaian tidak seperti perusahaan investasi emas lain yang mengiming-imingi imbal hasil berlipat.
Menurut Direktur Bisnis II Pegadaian, Dijono, program arisan bertujuan untuk meningkatkan minat untuk investasi berbentuk emas logam mulia di dalam masyarakat luas sehingga program tersebut jauh dari investasi bodong.
Apa saja sih Kesalahan Finansial di Usia 20-an? Simak yuk!
21 Sep 2013 Bagi yang telah bekerja atau telah memiliki usaha, usia 20-an boleh dibilang usia keemasaan karena selain tubuh masih kuat dan bugar untuk beraktifitas, juga sudah memiliki pemasukan atau gaji.Namun seringkali di usia tersebut pemasukan yang didapat tidak disiapkan untuk jangka panjang. Padahal saat usia kita lebih dari 30 tahun atau lebih, pengeluaran yang terjadi bisa sangat besar. Misal biaya sekolah anak, biaya persalinan, renovasi rumah dan banyak lagi.
Berikut ini kesalahan - kesalahan finansial yang sering terjadi umur 20-an yang berdasarkan pengamatan kami sendiri dan juga berdasarkan dari tulisan Prita Ghozie yang kami kutip dari Infojkt.
1. Mudah berutang dengan kartu kredit dan hanya membayar tagihan minimum saja.
Kami sendiri hingga saat ini tidak memiliki kartu kredit. Selain karena alasan agama mengenai hukum kartu kredit, kartu kredit kami anggap sebagai kartu hutang, bukan kartu uang tambahan. Karena ekonomi di Indonesia masih mengenakan bunga saat berhutang, kami sebisa mungkin menghindari hutang.
2. Selalu menunda dalam hal berinvestasi. Seringkali menganggap “masih bisa besok”.
3. Merokok! Ngerokok sebungkus per hari biaya rokok bisa membengkak jadi Rp. 450 ribu per bulan. Belum biaya berobat karena sakit yang disebabkan kebanyakan rokok.
4. Sering belanja bila ada Midnight Sale. Selain itu, biasanya sering belanja makanan ringan atau minuman ringan. Walaupun saat belanja hanya menghabiskan Rp. 5.000 - Rp. 20.000, jika dilakukan setiap hari maka dalam sebulan akan menghabiskan Rp. 150.000 - Rp. 600.000 hanya untuk makanan dan minuman ringan.
5. Menempatkan semua uang yang Anda punya di tabungan biasa. Sangat disarankan untuk memiliki rekening tabungan lain yang digunakan untuk menyimpan dana darurat.
6. Mengambil uang dari dana darurat, padahal bukan untuk kebutuhan yang bersifat darurat.
7. Gemar membayar penalti atau denda keterlambatan keterlambatan bayar, untuk segala hal.
8. Jika memiliki kartu kredit, gemar melakukan transaksi dengan cicilan 0% untuk segala pembelian.
9. Berani punya mobil tanpa pikir panjang mengenai biaya perawatan dan operasional mobil.
10. Sering mengabaikan uang - uang kembalian, apalagi dalam bentuk recehan.
Sangat kami sarankan apabila transaksi untuk menggunakan kartu ATM / debit. Selain tidak direpotkan recehan, kita sebagai pembeli juga tidak rugi apabila total biaya barang merupakan angka yang aneh, misal jika total belanja Rp. 37.458.
11. Rela mengeluarkan uang demi produk bermerek, bukan karena dibutuhkan.
12. Tidak menyisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan untuk investasi atau digunakan untuk modal usaha kedepannya.
13. Rela berhutang untuk liburan atau nonton konser, karena merasa berhak menikmati hidup setelah bekerja keras.
Saat ini adanya tren gaya hidup "berliburanlah sesering mungkin mumpung sebelum berkeluarga" sangat turut andil dalam pemborosan pengeluaran di kategori liburan. Liburan boleh - boleh saja, asal tidak membebani diri sendiri dengan hutang.
14. Saat punya dana lebih, memilih untuk beli kendaraan atau gadget daripada ditabung untuk membeli rumah, diinvestasikan, atau disimpan untuk dana darurat.
15. Punya perangkat gadget lebih dari dua padahal tidak dalam kondisi butuh.
16. Menganggap nongkrong di kafe setiap pulang kerja sebagai hal yang wajar dan ideal.
17. Tidak cek ulang angka pembelian saat membayar dengan kartu kredit atau kartu debit. Karena bisa jadi terjadi salah penulisan oleh kasir.
Satgas Investigasi Mulai Tindak Investasi Bodong, Penipuan Investasi Emas Terbanyak
19 Jul 2013 Perusahaan yang investasi bodong semakin banyak. Sepanjang tahun 2013, Satgas waspada investasi telah memproses 40 perusahaan investasi yang tidak memiliki izin usaha.Berdasarkan Kontan, 40 perusahaan tersebut diperoleh berdasarkan laporan masyarakat yang masuk ke OJK hingga 8 Juli 2013. Kemudian pengaduan tersebut kepada satgas waspada investasi.
Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, semakin berkembangnya kelompok masyarakat menengah ke atas menjadi faktor pendorong maraknya penipuan investasi.
Beliau menambahkan, ada dua kategori masyarakat yang menjadi target perusahaan investasi bodong. Pertama adalah masyarakat yang tidak tahu jika perusahaan tempat mereka menanam investasi itu tidak memiliki izin. Kategori kedua adalah masyarakat telah mengetahui izin perusahaan ada, namun mengharapkan imbal hasil yang besar.
Produk yang digunakan untuk modus menawarkan investasi bodong biasanya emas, forex, dan properti. Lalu diberikan embel - embel janji bagi hasil yang besar atas investasinya.
Namun menurut Anggota Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti Sandriharmy dari laporan tersebut, investasi emas termasuk jenis investasi yang paling banyak digunakan untuk menipu masyarakat seperti dikutip dari Merdeka. Salah satu alasannya adalah selama beberapa tahun terakhir harga emas meningkat pesat.
Sebelumnya Selanjutnya