Apa saja sih Kesalahan Finansial di Usia 20-an? Simak yuk!
- Kategori:
-
Bagi yang telah bekerja atau telah memiliki usaha, usia 20-an boleh dibilang usia keemasaan karena selain tubuh masih kuat dan bugar untuk beraktifitas, juga sudah memiliki pemasukan atau gaji.
Namun seringkali di usia tersebut pemasukan yang didapat tidak disiapkan untuk jangka panjang. Padahal saat usia kita lebih dari 30 tahun atau lebih, pengeluaran yang terjadi bisa sangat besar. Misal biaya sekolah anak, biaya persalinan, renovasi rumah dan banyak lagi.
Berikut ini kesalahan - kesalahan finansial yang sering terjadi umur 20-an yang berdasarkan pengamatan kami sendiri dan juga berdasarkan dari tulisan Prita Ghozie yang kami kutip dari Infojkt.
1. Mudah berutang dengan kartu kredit dan hanya membayar tagihan minimum saja.
Kami sendiri hingga saat ini tidak memiliki kartu kredit. Selain karena alasan agama mengenai hukum kartu kredit, kartu kredit kami anggap sebagai kartu hutang, bukan kartu uang tambahan. Karena ekonomi di Indonesia masih mengenakan bunga saat berhutang, kami sebisa mungkin menghindari hutang.
2. Selalu menunda dalam hal berinvestasi. Seringkali menganggap “masih bisa besok”.
3. Merokok! Ngerokok sebungkus per hari biaya rokok bisa membengkak jadi Rp. 450 ribu per bulan. Belum biaya berobat karena sakit yang disebabkan kebanyakan rokok.
4. Sering belanja bila ada Midnight Sale. Selain itu, biasanya sering belanja makanan ringan atau minuman ringan. Walaupun saat belanja hanya menghabiskan Rp. 5.000 - Rp. 20.000, jika dilakukan setiap hari maka dalam sebulan akan menghabiskan Rp. 150.000 - Rp. 600.000 hanya untuk makanan dan minuman ringan.
5. Menempatkan semua uang yang Anda punya di tabungan biasa. Sangat disarankan untuk memiliki rekening tabungan lain yang digunakan untuk menyimpan dana darurat.
6. Mengambil uang dari dana darurat, padahal bukan untuk kebutuhan yang bersifat darurat.
7. Gemar membayar penalti atau denda keterlambatan keterlambatan bayar, untuk segala hal.
8. Jika memiliki kartu kredit, gemar melakukan transaksi dengan cicilan 0% untuk segala pembelian.
9. Berani punya mobil tanpa pikir panjang mengenai biaya perawatan dan operasional mobil.
10. Sering mengabaikan uang - uang kembalian, apalagi dalam bentuk recehan.
Sangat kami sarankan apabila transaksi untuk menggunakan kartu ATM / debit. Selain tidak direpotkan recehan, kita sebagai pembeli juga tidak rugi apabila total biaya barang merupakan angka yang aneh, misal jika total belanja Rp. 37.458.
11. Rela mengeluarkan uang demi produk bermerek, bukan karena dibutuhkan.
12. Tidak menyisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan untuk investasi atau digunakan untuk modal usaha kedepannya.
13. Rela berhutang untuk liburan atau nonton konser, karena merasa berhak menikmati hidup setelah bekerja keras.
Saat ini adanya tren gaya hidup "berliburanlah sesering mungkin mumpung sebelum berkeluarga" sangat turut andil dalam pemborosan pengeluaran di kategori liburan. Liburan boleh - boleh saja, asal tidak membebani diri sendiri dengan hutang.
14. Saat punya dana lebih, memilih untuk beli kendaraan atau gadget daripada ditabung untuk membeli rumah, diinvestasikan, atau disimpan untuk dana darurat.
15. Punya perangkat gadget lebih dari dua padahal tidak dalam kondisi butuh.
16. Menganggap nongkrong di kafe setiap pulang kerja sebagai hal yang wajar dan ideal.
17. Tidak cek ulang angka pembelian saat membayar dengan kartu kredit atau kartu debit. Karena bisa jadi terjadi salah penulisan oleh kasir.Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Apa saja sih Kesalahan Finansial di Usia 20-an? Simak yuk!.
Namun seringkali di usia tersebut pemasukan yang didapat tidak disiapkan untuk jangka panjang. Padahal saat usia kita lebih dari 30 tahun atau lebih, pengeluaran yang terjadi bisa sangat besar. Misal biaya sekolah anak, biaya persalinan, renovasi rumah dan banyak lagi.
Berikut ini kesalahan - kesalahan finansial yang sering terjadi umur 20-an yang berdasarkan pengamatan kami sendiri dan juga berdasarkan dari tulisan Prita Ghozie yang kami kutip dari Infojkt.
1. Mudah berutang dengan kartu kredit dan hanya membayar tagihan minimum saja.
Kami sendiri hingga saat ini tidak memiliki kartu kredit. Selain karena alasan agama mengenai hukum kartu kredit, kartu kredit kami anggap sebagai kartu hutang, bukan kartu uang tambahan. Karena ekonomi di Indonesia masih mengenakan bunga saat berhutang, kami sebisa mungkin menghindari hutang.
2. Selalu menunda dalam hal berinvestasi. Seringkali menganggap “masih bisa besok”.
3. Merokok! Ngerokok sebungkus per hari biaya rokok bisa membengkak jadi Rp. 450 ribu per bulan. Belum biaya berobat karena sakit yang disebabkan kebanyakan rokok.
4. Sering belanja bila ada Midnight Sale. Selain itu, biasanya sering belanja makanan ringan atau minuman ringan. Walaupun saat belanja hanya menghabiskan Rp. 5.000 - Rp. 20.000, jika dilakukan setiap hari maka dalam sebulan akan menghabiskan Rp. 150.000 - Rp. 600.000 hanya untuk makanan dan minuman ringan.
5. Menempatkan semua uang yang Anda punya di tabungan biasa. Sangat disarankan untuk memiliki rekening tabungan lain yang digunakan untuk menyimpan dana darurat.
6. Mengambil uang dari dana darurat, padahal bukan untuk kebutuhan yang bersifat darurat.
7. Gemar membayar penalti atau denda keterlambatan keterlambatan bayar, untuk segala hal.
8. Jika memiliki kartu kredit, gemar melakukan transaksi dengan cicilan 0% untuk segala pembelian.
9. Berani punya mobil tanpa pikir panjang mengenai biaya perawatan dan operasional mobil.
10. Sering mengabaikan uang - uang kembalian, apalagi dalam bentuk recehan.
Sangat kami sarankan apabila transaksi untuk menggunakan kartu ATM / debit. Selain tidak direpotkan recehan, kita sebagai pembeli juga tidak rugi apabila total biaya barang merupakan angka yang aneh, misal jika total belanja Rp. 37.458.
11. Rela mengeluarkan uang demi produk bermerek, bukan karena dibutuhkan.
12. Tidak menyisihkan minimal 10% dari penghasilan setiap bulan untuk investasi atau digunakan untuk modal usaha kedepannya.
13. Rela berhutang untuk liburan atau nonton konser, karena merasa berhak menikmati hidup setelah bekerja keras.
Saat ini adanya tren gaya hidup "berliburanlah sesering mungkin mumpung sebelum berkeluarga" sangat turut andil dalam pemborosan pengeluaran di kategori liburan. Liburan boleh - boleh saja, asal tidak membebani diri sendiri dengan hutang.
14. Saat punya dana lebih, memilih untuk beli kendaraan atau gadget daripada ditabung untuk membeli rumah, diinvestasikan, atau disimpan untuk dana darurat.
15. Punya perangkat gadget lebih dari dua padahal tidak dalam kondisi butuh.
16. Menganggap nongkrong di kafe setiap pulang kerja sebagai hal yang wajar dan ideal.
17. Tidak cek ulang angka pembelian saat membayar dengan kartu kredit atau kartu debit. Karena bisa jadi terjadi salah penulisan oleh kasir.Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Apa saja sih Kesalahan Finansial di Usia 20-an? Simak yuk!.