Tiga Pelajaran Dari Gagalnya Transaksi Bank Mandiri
-
Pada 22 Juni 2017 lalu Bank Mandiri mengalami masalah transaksi tunai dimana saldo nasabah berkurang, namun uang tidak keluar saat transaksi seperti dikutip dari Republika:
Nasabah Bank Mandiri sempat mengeluh karena saldo yang ada di akun mereka menghilang ketika menarik uang, padahal uang tidak keluar saat transaksi. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, sebelum berlebaran pihaknya telah mengupayakan agar dana yang hilang ini bisa kembali ke nasabah.
jika masih ada nasabah yang dana tabungannya belum kembali normal, nasabah diharap bisa mengubungi call center 14000. Keluhan ini diusahakan akan bisa terselesaikan maksimal dua hari.
Hal ini mengingatkan kejadian yang sama sekitar tahun 2004 pada salah satu kawan dari kami. Ketika itu saat menarik uang dari ATM, saldo telah berkurang namun uang tidak keluar.
Ketika coba dilaporkan dan diproses ke Bank Mandiri tidak mendapat hasil yang memuaskan karena uang tidak kembali.
Berbeda kejadian dengan kawan kami tersebut, kejadian kali ini sepertinya lebih banyak nasabah yang mengalami hilang saldo. Semoga lekas kembali saldo yang hilang tersebut.
Kembali ke judul tulisan, dari kejadian ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran:
1. Ganti Bank Lain
Menyimpan uang di Bank membutuhkan kepercayaan atas keamanan sistem. Ketika suatu bank mengalami masalah terkait saldo seperti Bank Mandiri, maka ada baiknya ganti bank yang lain. Jika Anda seorang muslim lebih baik ganti ke Bank Syariah.
2. Jangan Menyimpan Semua Uang Cash di Bank
Seperti kejadian Bank Mandiri, bisa jadi ketika Bank mengalami banyak permintaan transaksi akhirnya sistem Bank tidak sanggup menangani transaksi. Alhasil ketika butuh uang cash kita akan kesulitan.
Selain itu biasanya sistem Bank sering menjadi serangan Hacker dan mempengaruhi saldo nasabah. Dari dua hal tersebut, walaupun ada jaminan dari OJK, tetap saja butuh waktu untuk prosesnya.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita sedia uang cash untuk kebutuhan hidup 1 - 3 bulan ke depan. Misal sebulan kebutuhan hidup 3 juta rupiah, maka sediakan 3jt x 3 bulan, yaitu 9 juta rupiah berupa cash dan simpan di brankas.
Harga brankas bervariasi, mulai 100 ribuan hingga jutaan. Saran kami dalam memilih brankas, pilih yang menggunakan kombinasi angka sebagai kunci.
3. Simpan Berupa Emas Fisik, Bukan Emas Online
Jika ingin menyimpan uang cash lebih banyak lagi, tentu akan kesulitan ketika sudah mencapai puluhan juta.
Hal tersebut dapat diatasi dengan menyimpan fisik emas batangan. Saat tulisan ini dibuat uang cash senilai 55 juta rupiah, setara dengan 100 gram emas dimana ukuran 100 gram tersebut cukup kecil sehingga bisa disimpan di brankas atau tempat terpencil.
Lalu kenapa harus emas fisik hal ini atas dasar rekomendasi para pakar investasi yang kami tahu baik dalam dan luar negeri, sebagian besar selalu menyarankan selalu membeli fisik emas.
Selain jual beli emas terlarang dalam Islam, Salah satu kelebihannya adalah ketika hendak menjual, kita tinggal mencari toko yang dapat memberi harga tertinggi.
Jika membeli secara online, maka harga emas kita terpaku pada harga pada toko online tersebut. Selain itu, selain berpotensi tertipu jika tidak kredibel, ada kemungkinan juga server bermasalah seperti Bank Mandiri. Alhasil dana kemungkinan dapat hilang. Perlu diingat juga, OJK setahu kami ada batas maksimum dalam memberi jaminan.
Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Tiga Pelajaran Dari Gagalnya Transaksi Bank Mandiri.