Belajar Kasus Antam Digugat Karena Gagal Memberi Emas Fisik
Awal tahun 2021 merupakan waktu yang berat bagi Antam. Dua kasus diantaranya disebabkan oleh oknum pegawai yang membuat Antam terkena gugatan karena gagal menyerahkan emas fisik yang dibeli.
Kasus pertama adalah kasus pengusaha asal Budi Said dimana beliau membeli emas kepada marketing PT Antam Eksi Anggraeni sebanyak 7 ton senilai Rp3,5 triliun. Setelah melakukan transfer sejumlah uang yang telah disetujui dan hanya menerima sebanyak 5.935 kilogram atau 5,9 ton emas.
Sedangkan sebanyak 1.136 kg emas atau 1,1 ton emas sisanya tidak pernah diterima oleh Budi Said, sebagaimana yang dijanjikan dalam jual beli tersebut. Budi Said melakukan gugatan dan gugatannya dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Surabaya.
Kasus kedua adalah kasus Adiyanto Wiranata, sebesar Rp27,2 miliar. Antam dinilai terbukti melawan hukum karena tidak menyerahkan 43 kilogram emas yang dibeli Adiyanto di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya I Antam.
Dari kedua kasus diatas ada beberapa hal yang dapat kita jadikan pelajaran dibawah ini.
Jangan Pernah Percaya Harga Promo Dari Oknum Pegawai Antam
Jika ada oknum pegawai yang menawarkan ada harga promo emas Antam, namun tidak tertera di butik emas dan berbeda jauh dari harga Antam yang setiap hari keluarkan, maka sebaiknya dihindari.
Antam kadangkala memang mengeluarkan promo, namun yang mengeluarkan informasi promo adalah cabang / butik emas Antam secara langsung, tidak perorangan. Promo terjadi saat ada acara tertentu misal sedang ada acara pameran. Jika ada oknum pegawai yang menawarkan promo sebaiknya dikonfirmasi dahulu.
Jangan Pernah Beli Emas Transfer Dahulu atau Tanpa Serah Terima Emas Secara Langsung
Jangan pernah transfer dahulu lalu emas baru dikirimkan / diambil. Kedua kasus di Antam diatas kalau dilihat karena transfer dilakukan terlebih dahulu, padahal stok emas fisik tidak mencukupi.
Stok emas fisik seluruh dunia terbatas, dikutip dari World Gold Council, total emas yang pernah ditambang manusia dari awal hingga saat akhir 2020 adalah 201.296,1 ton. Karena keterbatasan stok emas fisik ada baiknya main aman hanya transaksi jika barang telah dilihat dan langsung serah terima barang saat uang diserahkan secara cash / transfer.
Jangan Beli Emas Digital
Kenapa jangan beli emas digital? Karena mirip dengan poin 2 diatas. Pembelian emas digital mengharuskan terjadi transfer terlebih dahulu.
Selain karena harus transfer uang terlebih dahulu, ada beberapa faktor lain seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya yang berjudul Waspada Jual Beli Online Emas Digital.
Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Belajar Kasus Antam Digugat Karena Gagal Memberi Emas Fisik.