Sepanjang 2013 Rupiah Turun 26,42% dan Emas Turun 27,22%
- Kategori:
-
Nilai tukar rupiah terus melemah di pengujung tahun. Rupiah bahkan mulai menembus level Rp 12.300 per dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut data Bank Indonesia pada 30 Desember 2013, kurs tengah Bank Indonesia (BI) tercatat Rp 12.270 per dolar AS. Untuk kurs jual sebesar Rp 12.331 dan kurs beli sebesar Rp 12.209.
Berdasarkan Business Review Online, Sepanjang tahun 2013 rupiah melemah 26,42 persen. Hal tersebut menjadikan Rupiah menjadi mata uang di Asia yang mengalami pelemahan terburuk jika dibandingkan dengan mata uang lain seperti rupee India, yen Jepang, peso Filipina, ringgit Malaysia atau baht Thailand.
Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, penurunan Rupiah terjadi dikarenakan kebutuhan valas yang tinggi, namun persediaan dolar Amerika tidak sebanyak permintaan dimana sebagian besar permintaan tersebut terjadi karena kebutuhan korporasi - korporasi di Indonesia untuk pembayaran dividen, pelunasan pinjaman, repatriasi keuntungan.
Selain itu, Indonesia juga memiliki masalah struktural seperti defisit transaksi berjalan selama 26 bulan. Besarnya depresiasi rupiah itu menunjukkan cerminan ekonomi akibat besarnya impor, mulai dari impor BBM, bahan pangan yang jumlahnya lebih besar dibanding ekspor.
Dalam laporan Bank Dunia "Indonesia Economic Quarterly" yang terbit pada Desember 2013 juga disebutkan bahwa permintaan dolar Amerika yang tinggi untuk kebutuhan pembiayaan dan utang luar negeri merupakan faktor utama pelemahan mata uang Rupiah sejak Oktober 2013.
Normalnya dimana harga emas Dunia saat ini $1200-an per ounce, harga emas di Indonesia seharusnya berada di angka Rp. 400.000 per gram. Namun karena rupiah itu sendiri juga lemah terhadap Dollar AS, harga emas di Indonesia cenderung stabil bahkan bergerak menguat seiring pelemahan Rupiah terhadap Dollar.Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Sepanjang 2013 Rupiah Turun 26,42% dan Emas Turun 27,22%.
Menurut data Bank Indonesia pada 30 Desember 2013, kurs tengah Bank Indonesia (BI) tercatat Rp 12.270 per dolar AS. Untuk kurs jual sebesar Rp 12.331 dan kurs beli sebesar Rp 12.209.
Berdasarkan Business Review Online, Sepanjang tahun 2013 rupiah melemah 26,42 persen. Hal tersebut menjadikan Rupiah menjadi mata uang di Asia yang mengalami pelemahan terburuk jika dibandingkan dengan mata uang lain seperti rupee India, yen Jepang, peso Filipina, ringgit Malaysia atau baht Thailand.
Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, penurunan Rupiah terjadi dikarenakan kebutuhan valas yang tinggi, namun persediaan dolar Amerika tidak sebanyak permintaan dimana sebagian besar permintaan tersebut terjadi karena kebutuhan korporasi - korporasi di Indonesia untuk pembayaran dividen, pelunasan pinjaman, repatriasi keuntungan.
Selain itu, Indonesia juga memiliki masalah struktural seperti defisit transaksi berjalan selama 26 bulan. Besarnya depresiasi rupiah itu menunjukkan cerminan ekonomi akibat besarnya impor, mulai dari impor BBM, bahan pangan yang jumlahnya lebih besar dibanding ekspor.
Dalam laporan Bank Dunia "Indonesia Economic Quarterly" yang terbit pada Desember 2013 juga disebutkan bahwa permintaan dolar Amerika yang tinggi untuk kebutuhan pembiayaan dan utang luar negeri merupakan faktor utama pelemahan mata uang Rupiah sejak Oktober 2013.
Harga Emas Turun sebesar 27,22%
Selain Rupiah, berdasarkan data dari Kitco, pada tahun 2013 harga emas dunia juga mengalami penurunan yang tajam sebesar 27,22% dan ditutup pada level $1205-an per ounce. Pelemahan harga emas tersebut sepanjang pengamatan kami faktor utamanya adalah isu tappering dari The Fed.Normalnya dimana harga emas Dunia saat ini $1200-an per ounce, harga emas di Indonesia seharusnya berada di angka Rp. 400.000 per gram. Namun karena rupiah itu sendiri juga lemah terhadap Dollar AS, harga emas di Indonesia cenderung stabil bahkan bergerak menguat seiring pelemahan Rupiah terhadap Dollar.Tulisan ini dipublikasikan di lantakanemas.com dengan judul Sepanjang 2013 Rupiah Turun 26,42% dan Emas Turun 27,22%.